Timika, Papuadaily – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tiba-tiba menunjuk Marselus Gobay sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Mimika menggantikan Vebian Magal.
Melalui surat keputusan (SK) tertanggal 20 September 2024, DPP Partai Demokrat juga menunjuk Balpri sebagai Plt Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Mimika menggantikan Tonny Ticoalu.
Pengurus inti DPC Partai Demokrat Mimika menyisahkan Urbanus Yawame sebagai Sekretaris II. Dia kecewa atas penunjukan Plt secara tiba-tiba tanpa alasan apapun. Baginya, ini sama halnya dengan kudeta secara tidak bermartabat.
“Tanpa pemberitahuan, tiba-tiba ada Plt menggantikan pak ketua. Ketua yang sah itu Vebian Magal dan sekertaris pak Tonny hasil musyawarah cabang (Muscab) tahun lalu di Timika,” kata Urbanus kepada wartawan di Timika, Senin (30/9/2024).
Menurut Urbanus, Partai Demokrat Mimika di bawah pimpinan Vebian Magal telah bekerja keras dan berkontribusi besar untuk merebut 4 kursi DPRD Mimika dan 1 kursi DPRD Provinsi Papua Tengah. Akan tetapi, perjuangan itu seakan tidak dihargai sama sekali.
“Kontribusi besar itu diabaikan oleh teman-teman yang punya kepentingan. Padahal mereka sendiri tidak punya kontribusi apapun dalam perjuangan Pemilu kemarin untuk merebut kursi di daerah,” katanya.
“Ini sama saja kudeta karena dilakukan tanpa koordinasi sama sekali dengan beliau (Vebian Magal) sebagai ketua yang sah,” lanjut dia.
Urbanus mengaku belum bisa memastikan motivasi apa yang mendorong penggantian ketua dan sekretaris tersebut. Karena itu, dia minta DPP segera memberikan penjelasan terutama kepada ketua dan sekretaris yang terpilih secara sah namun dilengserkan begitu saja.
“Ini kepentingannya apa dan alasan apa kita jadi bingung. DPP perlu klarifikasi dasarnya apa sampai dia bisa keluarkan SK. Harus ada alasan yang jelas sampai kami juga bisa paham,” katanya.
Di samping itu, Urbanus mempertanyakan kontribusi pengurus baru yang ditunjuk sebagai Plt. Padahal, di antara mereka pada Pemilu 2024 lalu tidak terpilih ketika mencalonkan diri sebagai calon legislatif Provinsi Papua Tengah.
“Pada Pemilu kemarin tidak terpilih, tidak dikehendaki oleh masyarakat Papua Tengah. Ini yang membuat kami kecewa, atas pertimbangan apa sampai ada penunjukan Plt. Sementara kita sudah berikan yang terbaik untuk Partai Demokrat namun justru dikecewakan,” ucapnya.
Ia juga mewanti-wanti potensi konflik yang dapat terpicu akibat masalah ini. Karena itu, siapapun yang bermanuver politik untuk merebut posisi ini harus bertanggungjawab atas segala dampak yang akan ditimbulkan.
“Kami yang kerja keras merasa dirugikan. Kami ingatkan teman-teman yang ditunjuk sebagai Plt jangan bermanuver terlalu jauh dengan calon-calon bupati di daerah. Ini akan berdampak konflik. Sehingga siapa yang akan bertanggungjawab, apakah DPP atau DPD provinsi,” kata Urbanus.
Urbanus belum bisa memastikan kudeta ini terkait dengan dinamika politik Pilkada. Sebab, sejak awal DPC Partai Demokrat di bawah pimpinan Vebian Magal tidak pernah membuka pendaftaran bakal calon apalagi memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon.
“Tetapi dari pusat tiba-tiba mengeluarkan rekomendasi (untuk salah satu pasangan calon). Daerah tidak berikan dukungan kepada paslon siapapun ketika itu,” ucapnya.
Ia kembali tegaskan bahwa pengurus DPC Partai Demokrat Mimika tetap mengacu pada hasil Muscab tahun lalu yang memilih Vebian Magal sebagai ketua dan Tonny Ticoalu sebagai sekretaris yang sah.
“Kami tegaskan tetap pada hasil Muscab. Yang sah adalah Vebian bersama sekertarisnya. Siapapun yang mengatasnamakan ketua dan sekertaris itu illegal karena kami belum mendapat informasi dari DPP terkait alasan pemberhentian,” pungkasnya.