Soal Debat, John Rettob: Perlu Bicara Data dan Program yang Realistis

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika nomor urut 1 Johannes Rettob – Emanuel Kemong (JOEL)

Timika, Papuadaily – Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika telah mengikuti debat publik pertama yang dilangsungkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika di Gor Futsal, Jalan SP 5, Timika, Rabu (23/10/2024).

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika nomor urut 1 Johannes Rettob – Emanuel Kemong (JOEL) memaparkan visi dan misi gerakan kebangkitan ekonomi masyarakat adil dan sejahtera (Gerbang Emas).

Menurut John, debat ini disaksikan seluruh masyarakat Mimika sehingga penting menyampaikan informasi yang pasti.

“Kami tidak mau memberi janji di awan-awan, kami tidak mau yang terlalu muluk-muluk. Kita harus bicara semua dengan data dan informasi yang pasti,” kata John dalam konferensi pers usai debat.

John mengatakan, dirinya punya kewajiban menyampaikan data dan fakta kepada masyarakat agar mereka tidak sekedar terbuai dengan janji-janji politik yang pada akhirnya tidak terealisasi.

“Kami tidak mau membohongi publik dalam hal program-program ini. Kita bicara data yang memang telah dirancang dan dihitung sesuai kondisi dan kemampuan daerah,” ucapnya.

Adapun dalam debat, Emanuel Kemong mempertanyakan program bertema gratis yang ditawarkan pasangan Maximus Tipagau – Peggi Patrisia Pattipi (MP3). Mulai dari kesehatan gratis, pendidikan gratis, transportasi gratis baik laut darat dan udara, listrik gratis, dan lain-lain.

“Pertanyaannya, bagaimana metode dan hitungannya serta siapa saja yang mendapatkan fasilitas tersebut, dananya dari mana dan regulasi apa yang saudara pakai,” tanya Emanuel.

Maximus mengatakan, potensi APBD Mimika Rp7,3 triliun membuat dirinya optimis seluruh program gratis yang ditawarkan itu bakal terealisasi.

“Kita punya sumber dari pendapatan daerah cukup besar. Salah satu dari PT. Freeport Indonesia. DAU juga besar, Otsus juga besar. Maka dana ini sangat cukup untuk mensejahterakan orang asli Papua. Secara amanah UU memperbolehkan untuk melakukan hal itu,” katanya.

Jawaban Maximus ditanggapi balik Johannes Rettob. Menurutnya, paslon nomor urut 2 mestinya memaparkan secara teknis bagaimana program itu akan dijalankan. Tidak sekedar secara umum bicara APBD yang fantastis.  

“Kita ini punya niat yang sama untuk membangun Mimika. Tapi kita harus jelas. Kita harus punya data, kita bicara dengan data. Saya kasih contoh, transportasi gratis, bagaimana cara hitungnya transportasi gratis. Hitungannya ini yang paling penting,” kata John.

“Ada juga listrik gratis. Di kabupaten Mimika saja, ada 200 ribu rumah. Rata-rata tagihan pelanggan misalnya Rp500 ribu, kita kali dapat Rp1,2 triliun untuk satu tahun. Itu baru listrik. Belum transportasi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” lanjutnya.

Jika bicara fakta, sebut John, pendidikan saat ini sebetulnya sudah digratiskan oleh pemerintah untuk sekolah-sekolah negeri. Tetapi untuk sekolah swasta harus jelas bagaimana sistem yang tepat untuk memberikan subsidi gratis.

“Sekolah swasta, apakah kita bisa jamin untuk mereka juga bisa gratis atau tidak. Maka, adek kalau kita ngomong kita harus ngomong dengan data. Yang realistis saja kita bicara,” ucap John.