SAR Timika Gelar Rakor dan Rencana Kontingensi Kecelakaan Kapal

Timika, Papuadaily – Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika melaksanakan rapat koordinasi SAR tahun 2024 serta rencana kontingensi kecelakaan kapal bersama potensi SAR di Kabupaten Mimika, bertempat di Ballroom Hotel Horison Diana, Selasa (19/11/2024). 

Rakor ini dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito, PKPP Ahli Madya, Direktorat Operasi dan Siaga, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Retno Budiharto, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna serta diikuti unsur SAR dari TNI Polri serta instansi vertikal lainnya. 

Ketua Panitia, Charles Batlajeri dalam laporan panitia menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dalam memberikan pelayanan SAR pada kecelakaan kapal di wilayah Kabupaten Mimika. 

Selanjutnya, PKPP Ahli Madya, Direktorat Operasi dan Siaga, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Retno Budiharto mengatakan, rapat koordinasi ini menjadi media atau sarana konsolidasi antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika dengan stakeholder terkait guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas serta memperkokoh kerja sama dan sekaligus berkontribusi terhadap penguatan visi Basarnas yaitu terwujudnya pencarian dan pertolongan yang handal dan efektif. 

“Seperti yang kita ketahui bahwa Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika memiliki wilayah kerja yang sangat luas, yang mencakup sebagian wilayah Papua, yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Asmat, Kabupaten Kaimana dengan total luas wilayah kerja yang terdiri dari daratan dan lautan,” kata Retno.

Retno mengatakan, dengan luas wilayah kerja tersebut maka tentunya menjadi tantangan tugas yang harus diemban Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika dalam rangka mewujudkan pelayanan SAR yang optimal bagi masyarakat. 

Oleh karena itu, untuk mewujudkannya dibutuhkan koordinasi dan sinergitas dengan instansi maupun stakeholder terkait khususnya dalam pemenuhan Sumber Daya Manusia, fasilitas, sarana dan prasarana SAR. 

Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu tugas bukanlah hal yang mudah. Namun, menurut Retno bukan pula sesuatu yang tidak mungkin.

“Dengan kebersamaan, tetap bersinergi dan kesungguhan yang berkelanjutan semua itu dapat kita raih,” tuturnya.

Sementara itu, Pj Buapti Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito mengatakan, seperti kita ketahui bersama, papua tengah merupakan satu di antara tiga daerah hasil pemekaran Provinsi Papua.

Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua yang terdiri dari delapan kabupaten, salah satunya Kabupaten Mimika. Berada pada wilayah dengan topografi yang lengkap, dimulai dari dataran tinggi pegunungan jayawijaya hingga dataran rendah di pesisir selatan yang menghadap langsung dengan laut arafura, Kabupaten Mimika juga beriklim hutan hujan tropis dengan curah hujan tinggi dan konstan sepanjang tahun.

“Seiring dengan perkembangan Kabupaten Mimika, transportasi sebagai urat nadi moda perekonomian masyarakat mimika menjadi hal krusial yang harus kita perhatikan bersama-sama,” kata Valentinus. 

Letak Kabupaten Mimika yang strategis sehingga bukan hanya bandara udara mozes kilangin menajdi tempat transit, namun pelabuhan pomako, pelabuhan rakyat, pelabuhan penyebrangan serta syabandar pelabuhan perikanan merupakan tempat transit para nelayan, pengusaha dan masyarakat non lokal maupun lokal dalam melakukan aktifitasnya dari dan tujuan Mimika yang melintasi laut dan sungai.

Kondisi tersebut mengandung konsekuensi logis, yaitu adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kapal/pelayaran. Untuk itulah, Basarnas sesuai tugas dan fungsinya hadir di tempat ini guna memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat.

“Kecelakaan memang tidak dapat kita prediksi
sebelumnya. Kecelakaan itu dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat menimpa siapa saja,” ungkap Valentinus. 

Karena itulah, semua pihak harus waspada dan
senantiasa siap siaga menghadapi kemungkinan terburuk itu. Basarnas sebagai leading sector di bidang SAR membutuhkan dukungan dari semua pihak saat melaksanakan operasi SAR. 

Peran serta semua pihak terkait untuk penanganan kecelakaan kapal sangat diperlukan sehingga melalui rapat koordinasi ini diharapkan seluruh komandan satuan TNI Polri, pimpinan instansi vertikal dan organisasi perangkat daerah (OPD) beserta pimpinan swasta dari pihak pelayaran dapat bersinergi dan menandatangani rencana kontigensi yang akan disepakti bersama guna mendukung basarnas dalam melaksanakan misi kemanusiaan.

Berdasarkan data operasi sar, kantor SAR Timika. kabupaten mimika memang memiliki rasio kecelakaan kapal yang cukup tinggi. 

Salah satu penyebabnya adalah cuaca ekstrim, kapal yang berlayar kurang dilengkapi dengan peralatan navigasi serta kelalaian manusia itu sendiri saat merencanakan pelayarannya.

Valentinus bilang, cuaca ekstrem ini juga sering mempersulit proses pencarian dan pertolongan. karena itulah, dengan rapat koordinasi sar seperti ini pemerintah daerah berharap dapat memberikan jaminan pelayanan sar yang maksimal bagi pengguna moda transportasi air di wilayah kabupaten mimika, dan provinsi papua tengah pada umumnya.

Dengan adanya tim SAR bersama unsur terkait yang solid dan bersinergi, Valentinus berharap akan meningkatkan kepercayaan investor. Tidak hanya di bidang pertambangan, tetapi juga sektor pariwisata sehingga tercapai pemerataan pembangunan di Kabupaten Mimika.

Valentinus menilai, rapat koordinasi seperti ini sangat penting untuk membahas berbagai persoalan yang dihadapi saat operasi sar, sekaligus mencarikan solusinya.

“Dengan sinergitas dan soliditas yang kuat, maka akan mendongkrak kepercayaan diri kita, sehingga apapun tantangan yang kita hadapi nantinya dapat kita lalui bersama-sama,” pungkasnya.