TIMIKA – Seorang pemuda bernama Tendeir Telenggen (26) tewas ditembak polisi di Puncak Jaya, setelah dicurigai sebagai anggota KKB dan terindikasi membawa senjata api.
Dari keterangan keluarga, Tendeir Telenggen rupanya mengalami gangguan mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Namun aksinya berkeliaran di Mulia memantik kecurigaan aparat.
AKBP Kuswara, Kapolres Puncak Jaya mengatakan telah memerintahkan Seksi Provesi dan Pengamanan untuk memeriksa anggota yang menembak pemuda diduga ODGJ tersebut.
“Saya sudah memerintahkan Kasie Propam untuk dilaksanakan pemeriksaan kepada anggota tersebut untuk selanjutnya dilakukan penyidikan atau pun pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kuswara.
Peristiwa bermula ketika anggota piket Polsek Mulia, Selasa (31/10/2023) sekitar pukul 14.10 WIT, menerima laporan dari anggota bahwa ada orang diduga KKB sedang membawa senpi pendek berada di Kampung Wuyukwi.
“Menerima laporan tersebut, piket Polsek menuju lokasi dan melihat terduga KKB tersebut sedang berjalan menjauhi mobil patroli Polsek,” kata Kapolres.
Personel mengikuti Tendeir Telenggen yang berjalan kaki menuju Kampung Wuyuneri. Sesampainya di SMU Negeri 1 Mulia, polisi persuasif memanggil Tendeir, namun tidak diindahkan dan justru melarikan diri ke arah kali.
Polisi pun semakin curiga lalu melepas 4 kali tembakan peringatan ke udara. Namun Tendeir tak peduli dan melarikan diri ke arah perumahan, di dekat kali.
“Sambil terus memegang benda yang terlihat seperti senpi pendek,” kata Kapolres.
Ketika hendak berlalu dari pandangan, kata Kapolres, Tendeir tiba-tiba menodongkan benda mirip senjata api ke arah aparat. Aksi Tendeir itu pun memaksa aparat mengambil tindakan.
“Karena (dianggap) mengancam keselamat jiwa petugas maka anggota melakukan tindakan melumpuhkan dengan melepaskan tembakan ke arah terduga KKB,” ungkap Kapolres.
Setelah tertembak, Tendeir masih sempat berlari ke arah kali. Ketika aparat melakukan pencarian, Tendeir ditemukan telah jatuh di pinggir rumah warga dalam keadaan meninggal dunia.
Dari situ, polisi baru menyadari benda mirip senjata api laras pendek yang dibawa Tendeir ternyata hanya senjata mainan terbuat dari plastik.
“Setelah diperiksa, ditemukan 1 buah benda yang diduga senpi namun terbuat dari plastik,” kata Kapolres.
Kendati begitu, Kapolres memastikan akan mengusut kasus ini. Apabila ditemukan ada kesalahan prosedur tindakan kepolisian dalam pelaksanaan tugas maka akan diproses sesuai ketentuan.
Menyusul peristiwa itu, aparat berkoordinasi dengan Pemkab Puncak Jaya, tokoh agama dan tokoh pemuda setempat agar mengajak warganya untuk tidak terprovokasi.
“Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Puncak Jaya agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya,” imbuh dia.
Ketika peristiwa ini terjadi, aparat keamanan setempat memang sedang meningkatkan kewaspadaan setelah seorang warga pemilik kios, Jermanto Simanjuntak (35), tewas ditembak.
Menyikapi intensitas gangguan keamanan yang meningkat, Pemkab Puncak Jaya juga telah menerbitkan surat edaran antara lain terkait pembatasan penerbangan dan aktivitas masyarakat di wilayah itu.