Timika, Papuadaily – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mimika bekerjasama dengan Perum Damri berikan pelayanan angkutan gratis kepada masyarakat Mimika.
Mewakili Bupati Mimika DR. Eltinus Omaleng, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika, Robert Kambu, secara resmi melaunching pelayanan gratis bus Damri untuk angkutan kota dan pelabuhan pomako, ditandai dengan pengguntingan pita, berlangsung di halaman Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Rabu (27/3/2024).
Asisten I, Robert Kambu, S.E dalam sambutannya menyampaikan bus yang disediakan Pemerintah Kabupaten Mimika secara subsidi ini nantinya akan melayani masyarakat di wilayah perkotaan seperti dari terminal Pasar Baru- Budi Utomo – Jalan Cendrawasih- Sp2- Sp3 -Mile 32 pulang pergi (PP) dan selanjutnya yang berada di wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan atau 3TP.
Robert menambahkan, bahwa hadirnya angkutan perintis ini di wilayah 3TP agar menunjang aktivitas masyarakat, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik regional maupun nasional, serta mempermudah dan juga mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mengakhiri sambutannya, Robert berharap dengan adanya bantuan dari pemerintah melalui Dinas Perhubungan Darat yang ada di daerah yaitu Balai Pengelola Transportasi Darat, masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
“Saya berharap semoga dengan adanya program ini menunjukkan komitmen pemerintah agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung dalam jangka panjang serta dapat memperkuat ekonomi rakyat dari sektor transportasi dalam hal angkutan umum yang dapat melayani masyarakat,” harap Robert.
Kepala Cabang Perum Damri Timika, Markus Randanan, S.AN, mengatakan pelayanan bus secara gratis ini untuk melayani semua kalangan masyarakat, baik dari tingkat pelajar, masyarakat termasuk ASN.
“Terkait jam operasi, bus mulai beroperasi dari jam 6 pagi dan bus akan bergerak sesuai rute yang telah disediakan. Di dalam kota ada 6 rute yang nantinya akan dilalui oleh bus-bus, sementara untuk area pelabuhan hanya pada saat kapal pelni masuk,” jelas Markus.