News  

Merasa Dihambat, Calon Mahasiswa 7 Suku Ancam Kembali Demo YPMAK

Timika, Papuadaily.com – Calon mahasiswa dari tujuh suku di Mimika, Papua Tengah, yang sebelumnya berunjuk rasa menuntut penambahan kuota beasiswa di kantor Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) merasa dihambat berangkat ke kota studi masing-masing.

Penanggungjawab aksi mahasiswa Edy Beanal mengatakan sebelumnya mereka telah melakukan serangkaian pertemuan dan komunikasi dengan pihak YPMAK maupun PT Freeport Indonesia hingga beberapa tuntutan mereka dipenuhi.

“Tapi sekarang kami dihambat oleh oknum di YPMAK dan perwakilan Freeport yang sampai saat ini belum menandatangani persetujuan keberangkatan kami ke kota studi,” kata Edy kepada Papuadaily di Timika, Jumat (24/8/2024).

Dia memastikan akan kembali berunjuk rasa yang ketiga kalinya di kantor YPMAK apabila tak kunjung mendapat persetujuan dari lembaga pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia itu.

“Kami akan turun dengan massa yang lebih banyak, bukan hanya mahasiswa tetapi juga dengan masyarakat akan turun demo,” katanya.

Sebelumnya, YPMAK menyebut hanya bisa mengakomodir 3.000an beasiswa untuk perguruan tinggi setiap tahun. Menyikapi tuntutan penambahan beasiswa, YPMAK berharap ada kolaborasi dengan pemerintah agar persoalan ini bisa diatasi.

Berita ini belum mendapat konfirmasi, baik dari manajemen PT Freeport Indonesia maupun YPMAK. Papuadaily.com telah berupaya mengonfirmasi Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK Nur Ihfa Karupukaro tetapi belum direspon.

Sekedar diketahui, PT Freeport Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang antikritik. Manajemen perusahaan ini cenderung menutup informasi terhadap media yang dianggap berseberangan dengan mereka.

selengkapnya tonton video di atas