News  

Lima Nakes Dianiaya KKB, Bupati Yahukimo: Penyebar Hoax Tanggungjawab

Tenaga kesehatan dievakuasi setelah dianiaya KKB di Amuma, Yahukimo. Foto: Tangkapan layar video Media Indonesia.

TIMIKA – Lima tenaga kesehatan (nakes) dianiaya kelompok kriminal bersenjata (KKB) usai melakukan pelayanan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, wilayah yang diisukan tengah dilanda bencana kelaparan hingga sebabkan kematian massal.

Lima nakes yakni Angganita Mandowen, Danur Widura, Sandi Ransa, Ferdinandus Suweni dan Adrianus Edwardua Harapan, sejak Senin (30/10/2023) datang ke Amuma untuk pelayanan. Tragisnya, mereka justru dianiaya KKB saat menunggu jemputan pesawat pada Selasa (31/10/2023).

“Saat pagi hari menunggu pesawat jemputan di lapangan terbang Amuma, sekitar pukul 10.00 Wit tiba-tiba sekitar 20 orang KKB datang dan menyergap kami,” kata Ketua Tim Nakes Angganita Mandowen, dilansir Media Indonesia.

Angganita mengatakan, KKB itu membawa senjata parang dan kapak. Saat itu, Ia langsung meminta rekan-rekannya masuk kembali dalam Puskesmas.

“Tapi ada teman perawat, Adrianus, yang panik dan mencoba kabur lewat jendela, sehingga dia yang terlebih dahulu dibacok dan terkena tangan kanannya,” kata Angganita.

Angganita yang juga babak belur dianiaya KKB, mengatakan gerombolan yang mayoritas anak muda itu menuduh mereka mata-mata (intelijen). KKB baru melepas para nakes setelah menunjukkan tanda pengenal dan KTP.

Meski tak sampai menimbulkan korban jiwa, Angganita mengatakan KKB menganiaya mereka sekitar satu jam. Para nakes mengalami sejumlah luka serius. Seorang nakes bahkan tulang rusuknya patah. Sementara masyarakat yang melihat kejadian itu tidak berani menolong.

“Puji Tuhan tidak ada korban jiwa meskipun semua tim mengalami luka serius disekujur tubuhnya. Bahkan ada yang sampai tulang rusuknya patah,” ungkapnya.

Para nakes yang kini sudah berada di RSUD Dekai Yahukimo untuk menjalani perawatan, menyebut tidak ada bencana kelaparan di wilayah mereka melakukan pelayanan di Amuma.

Penyebar Hoax Harus Tanggungjawab

Bupati Didimus Yahuli memastikan tidak ada bencana kelaparan di daerahnya. Didimus yang turun langsung ke Amuma sekaligus mengevakuasi para nakes yang terluka, juga memastikan masyarakat setempat dalam keadaan baik-baik saja.

“Ternyata tidak ada sama sekali kelaparan dan masyarakat semua baik-baik saja. Beras bantuan masih ada, bahan pangan lokal juga relatif cukup. Jadi tidak ada kelaparan disini,” tegas Didimus.

Karena itu, dia minta semua pihak agar tidak lagi menyebarkan berita bohong tentang kelaparan di Amuma. Lantas dia minta siapa pun yang telah menyebarkan kabar bohong itu ikut bertanggungjawab.

“Orang yang pertama menyebarkan berita bohong hingga menjadi pemberitaan dan viral, dia harus juga bertanggungjawab. Sekarang yang terjadi tenaga Nakes yang datang ikut menjadi korban penganiayaan KKB. Kami kutuk apa yang dilakukan KKB,” tandasnya.