Gejolak keamanan di Intan Jaya, diawali serangkaian peristiwa seiring mencuatnya isu Blok Wabu.
Pada 10 Januari, TPNPB mengeluarkan pernyataan sikap. Mereka menolak tambang emas Blok Wabu, sembari mengancam bupati Intan Jaya, untuk tidak menyetujui rencana penambangan tersebut.
Isu penolakan tambang emas Blok Wabu berlanjut. Ribuan warga dan mahasiswa turun ke jalan berunjuk rasa pada Kamis 18 Januari 2024.
Keesokan harinya, Jumat 19 Januari, TPNPB menyerang Pos Damai Cartenz di Bilogai, yang menewaskan seorang anggota Brimob, Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Intan Jaya pun mencekam, tatkala TPNPB terlibat kontak tembak dengan aparat keamanan di Sugapa, jantung kota kabupaten tersebut.
Sejumlah bangunan dibakar, mulai rumah warga, perumahan dinas, hingga pos militer.
Sehari kemudian, Minggu 21 Januari, seorang warga bernama Yusak Sondegau, tewas tertembak. Aparat menyebut Yusak adalah anggota KKB, tetapi TPNPB menampik dan justru menuding aparat menembak warga sipil.
Ratusan warga dilaporkan mengungsi di tengah dentuman senjata. Imam Gereja turun tangan memberi perlindungan bagi masyarakat sipil yang terancam dan dilanda ketakutan.
Satgas Damai Cartenz terakhir melaporkan, bahwa pada Minggu siang mereka berhasil menembak 3 anggota KKB, pelaku penyerangan pos TNI Polri di Intan Jaya.