TIMIKA – Lima orang tenaga kesehatan (Nakes) diserang kelompok kriminal bersenjata usai melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa (31/10/2023).
Kelima Nakes tergabung dalam tim cadangan kesehatan (TCK) Emergency Medical Regional Papua, melakukan pelayanan kesehatan di wilayah Amuma sejak Senin (30/10/2023), menyusul isu bencana kelaparan hingga menyebabkan kematian massal di wilayah itu.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli yang turun langsung melihat kondisi di Amuma, menyatakan kekecewaan terhadap aksi penyerangan dan penganiayaan sekelompok orang terhadap lima Nakes tersebut.
“Saya sangat kecewa terhadap kejadian penganiayaan yang menimpa para nakes karena keberadaan mereka ke Amuma sangat mulia, yaitu memberikan pelayanan kesehatan,” kata Didimus, dilansir Kantor Berita Antara, Rabu (1/11/2023).
Ketika melakukan penganiayaan, KKB yang rata-rata masih usia muda itu mengaku dari TPNPB Kodap XVI Silimo. Menurut Bupati Didimus, para pelaku memang bukan warga Amuma karena warga setempat tidak ada yang mengenal mereka.
“Selain itu tidak ada bencana kelaparan dan kondisi masyarakat dalam keadaan baik,” jelas Didimus.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno memastikan pelaku penyerangan merupakan KKB sebab ketika beraksi mereka membawa senjata api dan bergerombol berjumlah sekitar 20 orang.
“Saat melakukan aksinya para pelaku diperkirakan berjumlah 20 orang dilaporkan membawa senpi laras panjang dan senpi laras pendek serta senjata tradisional seperti panah juga senjata tajam,” katanya.
Tragis, serangan gerombolan KKB itu mengakibatkan kelima Nakes menderita luka-luka. dr. Danur Widura (39), Ketua Tim Crisis Center regional Papua mengalami luka lebam pada wajah sebelah kiri dan kanan, punggung belakang serta luka di rusuk sebelah kiri.
Kemudian, Angganita Mandowen (41) Koordinator Tim Crisis Center Regional Papua mengalami luka lebam pada mata kiri dan kanan. Sandy Ransar (23) anggota tim, mengalami luka lebam di pipi sebelah kiri.
Sementara Ferdinandus Suweni ( 33) anggota tim, mengalami luka lebam pada mata sebelah kiri, belakang telinga sebelah kanan dan luka lebam di rusuk sebelah kanan. Ia sebelumnya merasakan jika tulang rusuknya patah.
Kemudian Adrianus Edwardus Harapan (32) anggota tim, mengalami luka robek pada tangan kiri dan ibu jari tangan kiri, luka lebam di punggung belakang, wajah bagian kanan dan luka robek di bibir bawah. Dia diserang ketika melompat dari jendela.