Aparat Gabungan Kejar KKB Akse Mabel, Eks Polisi yang Berulah di Yalimo

Timika, Papuadaily – Dua warga sipil di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aske Mabel pada Rabu 8 Januari 2024.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi bahwa kedua korban adalah warga sipil yang kesehariannya bekerja sebagai tukang senso kayu.

“Kedua korban ditembak oleh KKB Akse Mabel pada 8 Januari 2024 dan proses evakuasi jenazah mereka dilakukan pada Kamis 9 Januari 2024,” kata Faizal dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2025).

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo menambahkan bahwa jenazah korban  berhasil dievakuasi tim Satgas Damai Cartenz dan Polres Yalimo ke Puskesmas Elelim untuk proses medis lebih lanjut.

“Evakuasi bertujuan untuk mendukung penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini,” ujar Kombes Yusuf.

Satgas Damai Cartenz-2025 bersama Polres Yalimo terus melakukan patroli untuk menjaga situasi tetap aman dan mencegah potensi ancaman dari KKB yang dapat membahayakan masyarakat.

Kejar KKB

Satgas Damai Cartenz-2025 bersama Polres Yalimo dan TNI melaksanakan patroli di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, pada Jumat (10/1/2025).

Langkah ini diambil sebagai respons atas insiden penembakan yang menewaskan dua warga sipil pada 8 Januari 2025 yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aske Mabel.

Brigjen Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa patroli ini bertujuan untuk memulihkan stabilitas keamanan di wilayah tersebut dan mencegah terulangnya aksi serupa.

“Selain patroli, kami juga melaksanakan pengejaran terhadap KKB Aske Mabel yang diduga sebagai pelaku penembakan. Pengawasan di perbatasan Kabupaten Yalimo juga diperketat dengan pemeriksaan kendaraan keluar-masuk untuk mencegah potensi ancaman lainnya,” ungkapnya.

Aske Mabel

Aske Mabel merupakan mantan Anggota Polri berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol) yang membelot dan membawa kabur 4 pucuk senjata api laras panjang jenis AK China dari Polres Yalimo pada Juni 2024 lalu.

Aske Mabel kemudian membentuk satu kelompok KKB yang langsung di bawah pimpinannya. Belakangan dia melakukan serangkaian serangan menggunakan 4 pucuk senjata beserta puluhan amunisi yang dibawanya.

Hingga kini Aske Mabel masih menjadi buronan besar Polda Papua. Polri berjanji segera menangkap Aske Mabel yang telah melakukan pengkhianatan hidup atau mati.