News  

Aparat Diminta Jaga Stabilitas Keamanan di Alama Pasca Pembunuhan Pilot

(insert) Elinus Balinol Mom

Timika, Papuadaily – Putra Amungmeyang juga anggota DPRD Mimika terpilih Elinus Balinol Mom menyampaikan duka mendalam atas pembunuhan pilot asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning di Alama, Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024).

Elinus menyayangkan peristiwa mengerikan itu terjadi di kampung halamannya di Alama. Apalagi pilot yang terbunuh sedang mengantar para tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan di sana.

“Saya menyampaikan dukacita atas peristiwa ini dan sangat menyesalkan peristiwa ini terjadi,” kata Elinus.

Dia minta pemerintah dan aparat keamanan TNI-Polri dapat menjaga stabilitas keamanan di Alama ketika melakukan pengejaran terhadap para pelaku pembunuhan tersebut.

“Saya minta pihak pemerintah dan TNI-Polri untuk berupaya maksimal membantu mengevakuasi korban. Kalau bisa harapan saya agar tetap menjaga kamtibmas di sana,” katanya.

Menurut Elinus, stabilitas keamanan perlu dijaga mengingat warga setempat trauma konflik bersenjata sejak operasi militer Mapenduma pada 1977 silam. Warga sipil ketika itu berada dalam ketakutan ketika operasi pengejaran menyasar pemukiman penduduk.

“Saya punya masyarakat di sana sampai sekarang masih trauma. Banyak yang korban sampai lari ke daerah-daerah lain. Ini jadi mimpi buruk yang pernah terjadi. Dengan peristiwa ini tentu berdampak bagi masyarakat di situ,” tuturnya.

Ia mewanti-wanti jangan sampai saat operasi pengejaran membuat warga ketakutan dan mengungsi dari kampung-kampung mereka seperti terjadi di sejumlah wilayah Papua.

“Harapan saya kalau besok pemerintah TNI/Polri naik kejar saja pelaku dan menjaga agar masyarakat sipil tidak terkena dampak. Tolong tangani dengan baik, masyarakat sudah trauma, tidak mau lagi ada kekerasan terulang lagi,” harapnya.

elikopter yang dipiloti Glen Malcolm Conning membawa tenaga kesehatan bersama satu orang bayi dan satu anak-anak, bertolak dari hanggar Bandara UPBU Mozes Kilangin Timika menuju distrik Alama pukul 09.30 WIT.

Sesampainya di sana, mereka dihadang oleh KKB menggunakan senjata api. Pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter lalu dikumpulkan di sekitar lokasi helikopter mendarat.

“Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter,” kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Bayu Suseno.

Bayu memastikan seluruh penumpang dalam kondisi selamat. “Seluruh penumpang selamat karena mereka merupakan warga setempat yaitu di distrik Alama, Kabupaten Mimika,” jelas Bayu.

Helikopter membawa 6 orang penumpang terdiri dari 4 dewasa dan 2 anak-anak, yakni Kolariak (Dewasa), Hasmaya (Dewasa), Demianus (Dewasa), Ferni (anak-anak), Naomi (Dewasa), dan Hafidan (anak-anak).